Sayur Kangkung
"Ayolah, Dit! Kita berangkat makan sekarang!"
"Makasih, aku mau makan di rumah aja deh."
"Huuu, Radiiit! Kita ditraktir loh, masa kamu enggak mau?"
"Lain kali aja yaa, aku mau buru-buru pulang nih!" kata Radit menyandang ranselnya dan terburu keluar kelas.
"Makasih, aku mau makan di rumah aja deh."
"Huuu, Radiiit! Kita ditraktir loh, masa kamu enggak mau?"
"Lain kali aja yaa, aku mau buru-buru pulang nih!" kata Radit menyandang ranselnya dan terburu keluar kelas.
Elvin, Shelma dan Fajri hanya menggelengkan kepala saja, melihat Radit yang sudah menghilang dengan sepedanya, tentu saja pulang ke rumahnya.
"Heran deh sama si Radit!" kata Elvin
"Iya, enggak pernah mau diajak makan-makan bareng." timpal Shelma
"Kalau aku sih udah enggak heran lagi, lah hampir tiap diajak, nolak terus hehhee.." kata Fajri pada ke dua sahabatnya itu.
"Iya, enggak pernah mau diajak makan-makan bareng." timpal Shelma
"Kalau aku sih udah enggak heran lagi, lah hampir tiap diajak, nolak terus hehhee.." kata Fajri pada ke dua sahabatnya itu.
Padahal, ada teman sekelas yang ulang tahun. Mereka semua akan ditraktir makan-makan di sebuah restoran ayam goreng, yang tidak jauh dari sekolah. Tapi lagi-lagi, Radit tidak bisa ikut bersama mereka. Suatu hal yang membuat ketiga sahabatnya menjadi penasaran.
smile emoticon smile emoticon smile emoticon
Hari ini, ada tugas belajar kelompok. Dan kebetulan giliran di rumah Radit mereka akan belajar. Setelah bel usai sekolah hari ini. Radit, Shelma, Fajri dan juga Dian segera menuju tempat parkir sepeda. Hampir semua anak kelas 5 dan 6 membawa sepeda ke sekolah. Lagi pula rumah mereka tidak begitu jauh dari sekolahan. Hanya Dian yang tidak membawa sepeda, dan dia ikut membonceng di sepeda Radit.
Rumah Radit, cukup dekat dari sekolahan. Namun jalan menuju ke rumah Radit cukup penuh perjuangan juga karena rumahnya tidak di dalam kompleks seperti yang lain. Mereka harus melewati pematang sawah dan sebuah sungai kecil.
"Dit, aku baru tahu loh, ada tempat seseru ini di sekitar sekolah kita!" kata Dian terkagum-kagum sepanjang perjalanan.
"Hahaha, aku sih tiap hari lewat sini, jadi ya biasa aja tuh!" jawab Radit.
"Wooy Dit, masih jauh enggak sih?" tanya Elvin yang berbadan sedikit gemuk itu.
"Tenaang, masih dua kilometer lagi!" celetuk si tomboy Shelma.
"Hahaha, aku sih tiap hari lewat sini, jadi ya biasa aja tuh!" jawab Radit.
"Wooy Dit, masih jauh enggak sih?" tanya Elvin yang berbadan sedikit gemuk itu.
"Tenaang, masih dua kilometer lagi!" celetuk si tomboy Shelma.
Semua tertawa melihat wajah Elvin yang ternganga dan penuh keringat itu. Dia memang tidak biasa bersepeda dengan jalanan seperti itu.
Akhirnya mereka sampai juga di rumah Radit yang adem, karena banyak pohon buah dan ada dekat persawahan.
"Assalamualaikuum.." kata Radit sambil membuka pintu rumah yang tidak terkunci.
"Waalaikumsalaaaamm.." sebuah suara menyahuti mereka.
"Nek, ini teman-teman Radit mau belajar kelompok di sini." kata Radit memperkenalkan semua teman-temannya.
"Oh ya sudah! Sebelum mulai belajar kalian makan siang dulu yaaa!" tawar nenek pada semuanya.
Tentu saja, mereka semua mengangguk setuju. Setelah mencuci tangan, mereka semua duduk lesehan di lantai rumah yang bersih dan beralaskan tikar. Aroma masakan nenek sangat menggoda selera. Padahal yang terhidang hanya goreng tahu, tempe, dadar telur dan semangkuk besar sayur kangkung yang masih panas. Tentu saja juga ada sambal terasi, hmmm yummy!
Awalnya semua teman Radit terlihat malu-malu saat mulai makan. Tapi ketika mereka mencicipi sayur kangkung masakan nenek, selera makan mereka mengalahkan rasa malu. Apalagi saat nenek berkata
"Ayo dihabiskan, jangan malu-malu. Anggap saja di rumah sendiri!"
Elvin sudah banjir keringat, Shelma dan Dian terlihat lahap begitu juga Fajri dan Radit. Kemudian Fajri berkata sambil menambahkan sesendok sayur kangkung lagi ke piringnya
"Sekarang, aku jadi tahu apa rahasia Radit enggak pernah mau diajak makan-makan sama kita!"
"He ehh, aku juga udah tau!" jawab Shelma
"Apa emangnya?" tanya Radit terheran sendiri.
"Rahasianya karena sayur kangkung!" kata semua teman Radit berbarengan.
Tiba-tiba nenek datang dan bertanya
"Kenapa dengan sayur kangkung nenek?"
"Mantap maknyosss nek!" jawab mereka bersama-sama.
grin emoticon end!
No comments:
Post a Comment